MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Media Pembelajaran
Oleh:
YULIA KUSMAWATI
120210302018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
TAHUN
2014
A.
Pengertian
Media Pembelajaran
Kata
media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar.Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran.Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,2002:6). Latuheru(1988:14),
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki
manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran.Media
pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan
belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Satu
hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut, tidak dapat dikatakan menunjang
pembelajaran apabila keberadaannya menyimpang dari isi dan tujuan
pembelajarannya.
B.
Fungsi
Media Pembelajaran
Berikut ini dijelaskan fungsi dan
peran dari media pembelajaran adalah:
1. Menangkap Suatu Objek atau
Peristiwa-Peristiwa Tertentu
Peristwa-peristiwa
penting atau objek yang lengkap dapat diabadikan dengan foto, filim atau
direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa tersebut disimpan dan
dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru
dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil
rekaman video. Atau bagaiman proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu,
perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur dibuahi sampai menjadi
embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian juga dalam pelajaran IPS , guru
dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan
filim dan lain sebagainya.
2. Memanipulasi Keadaan, Peristiwa,
atau Objek Tertentu
Melalui
media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan
verbalisme.Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran
darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.
Selain
itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu
besar yang tidak mungkin dapat ditampilakan didalam kelas, atau menampilkan
objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang.
Untuk
memanipulasikan keadaan, juga media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses
atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti, seperti gerakan mobil,
gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan pelari dan lain sebagainya.
3. Menambah Gairah dan Motivasi Belajar
Siswa
Penggunaan
media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhap
materi pembelajaran dapat lebih meningkat.Sebagi contoh, sebelum menjelaskan
materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap
topik tersebut, maka guru memutar filim terlebih dahulu tentang banjir atau
tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya.
4. Media Pembelajaran Memiliki Nilai Praktis
Media pembelajaran memiliki nilai
praktis sebagai berikut:
a.
media
dapat mengatasin keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa media dapat
mengatasi batas ruang kelas.Hal ini terutama untuk menyajikan.
b.
bahan
belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta. Dalam kondisi ini
media dapat berfungsi untuk:
ü Menampilkan objek yang terlalu besar
untuk dibawa kedalamkelas
ü Memperbesar serta memperjelas objek
yang terlalu kecil yang sulit dilihat oleh mata telanjang,seperti sel-sel butir
darah/molekul bakteri dan sebagainya
ü Mempercepat gerakan suatu proses
gerakan yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat dalam waktu cepat
ü Memperlambat proses gerakan yang
terlalu cepat
ü Menyederhanakan suatu objek yang
terlalu kompleks
ü Mempejela unyi-bunyian yang sangat
lemah sehingga dapat ditangkap oleh telinga
c.
media
dapat memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara perserta dengan
lingkungan
d.
media
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
e.
media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat
f.
media
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik
g.
media
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
h.
media
dapat mengontrol kecepatan belajar siswa
i.
media
dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai
yang abstrak.
j.
Menurut
Kemp and Dayton ( 1985 ), media memiliki kontribusi yang sangat penting
terhadap proses pembelajaran. Diantar kontribusi tersebut menurut kedua ahli
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat
lebih terstandar
b. Pembelajaran dapat lebih menarik
c. Pembelajaran menjadi lebih
interaktif
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat
diperpendek
e. Kualitas pembelajaran dapat
ditingkatkan
f. Proses pembelajaran dapat
berlangsung kapan pun dan dimana pun diperlukan
g. Sikap positif siswa terhapa materi
pembelajaaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
h. Peran guru berubah kearah yang positif,
artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar.
Levie dan Lentz ( 1982 ) menemukakan empat fungsi media
pengajaran, khususnya media visual yaitu:
a. Fungsi atensi
media
visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.Sering kali pada awal
pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran yang tidak disenangi
oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
b. Fungis afektif
media
visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar ( atau
membaca ) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi
dan sikap siswa misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
c. Fungsi kognitif
media
visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang
visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris
media
pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengakomodasi siswa yang lemah dan
lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.
C.
Manfaat media pembelajaran
sebagai
bagian integral pengajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1) Penyampaian
pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau mendengar
penyajian melalui media menerima pesan yang sama.
2) Pengajaran
bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan
membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3) Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip
psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan
penguatan.
4) Lama
waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya
dapat diserap oleh siswa.
5) Kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkan
6) Pengajaran
dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
7) Sikap
positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan.
8) Peran
guru dapat berubah kearah yang lebih positif,dalam proses belajar mengajar.
D.
Jenis-jenis
media pembelajaran
`Media pembelajaran banyak jenis
dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan
mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik.
Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang
sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk
menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media
audio
2. Media cetak
3. Media
visual diam
4. Media
visual gerak
5. Media
audio semi gerak
6. Media
visual semi gerak
7. Media
audio visual diam
8. Media
audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan
menjadi 10 media:
1) Audio :
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2) Cetak
: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3) Audio
- Cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4) Proyeksi
visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5) Proyeksi
audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6) Visual
gerak : film bisu
7) Audio
visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8) Obyek
fisik : Benda nyata, model, specimen
9) Manusia
dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10) Komputer :
CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu:
media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio,
transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya,
yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media
kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll),
media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1
Media yang tidak diproyeksikan
2
Media yang diproyeksikan
3
Media audio
4
Media video
5
Media berbasis computer
6
Multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media
audio, dan media audio-visual.
jenis media belajar, diantaranya:
1.
Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster,
kartun, komik.
2.
Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium
bahasa, dan sejenisnya
3.
Projected still media : slide; over head projektor
(OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
4.
Projected motion media : film, televisi, video (VCD,
DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
5.
Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau
tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat
visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa
dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi
Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected
motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan
pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media
1 2 3 4
5 6
Gambar Diam
S T S S
R R
Gambar Hidup
S T T T
S S
Televisi
S S T S
R S
Obyek Tiga
Dimensi R T R
R R R
Rekaman Audio
S R R S
R S
Programmed
Instruction S S
S T R S
Demonstrasi
R S R T
S S
Buku teks
tercetak S R
S S R S
Keterangan :
R = Rendah
R = Rendah
S = Sedang
T= Tinggi
1 = Belajar
Informasi factual
2 = Belajar
pengenalan visual
3 = Belajar
prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur
belajar
5 = Penyampaian
keterampilan persepsi motorik
7
= Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan
kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau
kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang
lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan
aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat
kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya,
ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
A. MEDIA
VISUAL
1. Media
yang tidak diproyeksikan
1)
Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak
harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek.
Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada
siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi
makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
2)
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk
mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan.
3)
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan
pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik
perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau
konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.
Jenis-jenis media grafis adalah:
1.
Gambar / foto: paling umum digunakan
2.
Sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang
melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian
siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3.
Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan
garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis
besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4.
Dagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit
sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis
lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5.
Grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik,
simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal
untuk mempelajari pertumbuhan.
2. Media
proyeksi
1.
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap
muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat
bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media
transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan
perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi,
yaitu:
ü Mengambil
dari bahan cetak dengan teknik tertentu
ü Membuat
sendiri secara manual
2.
Film bingkai / slide adalah film transparan yang
umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi
beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir
sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih
bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal
serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
B. MEDIA
AUDIO
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian
dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan
sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup
efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan
perawatan murah.
C. MEDIA
AUDIO-VISUAL
1. Media
video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2. Media
computer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain
mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan
secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan
internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta
menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.