Kamis, 18 Desember 2014

Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Sejarah




Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Sejarah

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar


Oleh :
Yulia Kusmawati   (120210302018)
Kelas  B


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH1
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
           FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
          UNIVERSITAS JEMBER
             2014/2015





PEMBAHASAN

A.    Hakekat Diskusi
Diskusi adalah metode pendidikan yang sangat praktis untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas. Disamping itu diskusi merupakan alat untuk menyamakan persepsi atau cara pandang. Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari berbagai asums, diantaranya yaitu sebagai berikut:
(1) diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar peserta didik muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan;
(2) diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di dalam kelas sangatterbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari.
Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga pendidik tinggal menyampaikannya, maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada peserta didik, matari pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh peserta didik sendiri, karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar.
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran. Kedua jenis diskusi tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:
a)     Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh pendidik dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Pengatur jalannya diskusi adalah pendidik.
b)     Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari pedidik menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan pendidik. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap kelompok.
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
  1. Mendorong siswa berpikir kritis.
  2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
  3. Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
  4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
ü  Manfaat Diskusi
1.      Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
2.      Metode diskusi merupakan salah satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama kelompok secara musyawarah dan demokratis.

B.     Langkah-langkah metode diskusi
ü  Langkah-langkah metode diskusi adalah sebagai berikut:
1.      Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya, Dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan ditentukan bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik.
2.      Dengan pimpinan dari pendidik, peserta didik membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3.      Peserta didik berdiskusi dalam kelompok, sedangkan pendidik menjaga ketertiban dan dapat memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi aktif dan agardiskusi berjalan lancar.
4.      Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.
5.      Akhirnya peserta didik mencatat hasil diskusi, dan pendidik mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap kelompok.

ü  Langkah-langkah persiapannya adalah sebagai berikut.
a.       Langkah Persiapan
Ø  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
a)     Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
b)     Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c)     Menetapkan masalah yang akan dibahas.
d)    Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

b.      Pelaksanaan Diskusi
Ø  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
a)     Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
b)     Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c)     Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d)    Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e)     Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
Ø  Menutup Diskusi
a)     Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal sebagai berikut:
v  Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
v  Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

C.    Kelebihan Diskusi
Adapun beberapa kelebihan dari diskusi diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.      Mendidik peserta didik untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
2.      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
3.      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama.
4.      Melatih peserta didik untuk berdiskusi di bawah asuhan guru.
5.      Merangsang peserta didik untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
6.      Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil.
7.      Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi.
8.      Menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
9.      Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.

D.    Kelemahan Diskusi
Adapun beberapa kelemahan dari diskusi yaitu sebagai berikut:
1.      Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
2.      Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
3.      Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
4.      Biasanya tidak semua peserta didik berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
5.      Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh peserta didik yang berani dan telah biasa berbicara. Peserta didik yang merasa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan diskusi ini untuk berbicara.
6.      Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antar kelompok atau menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.

E.     Alasan Memilih Metode Diskusi
Alasan memilih metode ini yaitu karena metode ini dirasa cocok untuk pembelajaran sejarah. Karena dengan menggunakan metode diskusi, peserta didik dapat menjadi lebih mudah dalam mempelajari materi sejarah yang telah diajarkan oleh pendidik, karena mereka dapat mengasah pengetahuannya melalui forum diskusi. Peserta didik dapat saling tukar fikiran mengenai materi yag akan dibahas dalam diskusi tersebut.
Dengan menggunakan metode ini, pendidik dapat mengetahui mana peserta didik yang aktif atau tidak aktif terlibat dalam mengajukan pendapatnya untuk memecahkan suatu permasalahan. Dari metode tersebut, juga dapat melatih tata bahasa yang digunakan oleh peserta didik untuk mengeluarkan atau mengemukakan pendapatnya.
Selain itu, alasan mengapa saya memilih metode diskusi ini karena dengan melakukan sebuah metode dikusi, maka pendidik dapat melatih peserta didik yang susah untuk berkomunikasi dengan baik, sehingga dengan adanya metode diskusi maka peserta didik dapat meningkatkan komunikasi peserta didik dengan lingkungan sosial.
DAFAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http:// ww.KelebihandanKekuranganMetodePembelajaranDiskusi.htm




logo-unej

Penerapan Metode Diskusi dalam Pembelajaran Sejarah

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar


Oleh :
Yulia Kusmawati   (120210302018)
Kelas  B


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH1
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
           FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
          UNIVERSITAS JEMBER
             2014/2015





PEMBAHASAN

A.    Hakekat Diskusi
Diskusi adalah metode pendidikan yang sangat praktis untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas. Disamping itu diskusi merupakan alat untuk menyamakan persepsi atau cara pandang. Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari berbagai asums, diantaranya yaitu sebagai berikut:
(1) diskusi merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar peserta didik muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan;
(2) diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di dalam kelas sangatterbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindari.
Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi materi pelajaran sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga pendidik tinggal menyampaikannya, maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada peserta didik, matari pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh peserta didik sendiri, karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar.
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran. Kedua jenis diskusi tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut:
a)     Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh pendidik dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Pengatur jalannya diskusi adalah pendidik.
b)     Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari pedidik menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan pendidik. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap kelompok.
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ). Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
  1. Mendorong siswa berpikir kritis.
  2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
  3. Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
  4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
ü  Manfaat Diskusi
1.      Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
2.      Metode diskusi merupakan salah satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama kelompok secara musyawarah dan demokratis.

B.     Langkah-langkah metode diskusi
ü  Langkah-langkah metode diskusi adalah sebagai berikut:
1.      Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya, Dapat pula pokok masalah yang akan didiskusikan ditentukan bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik.
2.      Dengan pimpinan dari pendidik, peserta didik membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3.      Peserta didik berdiskusi dalam kelompok, sedangkan pendidik menjaga ketertiban dan dapat memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi aktif dan agardiskusi berjalan lancar.
4.      Kemudian tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya.
5.      Akhirnya peserta didik mencatat hasil diskusi, dan pendidik mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap kelompok.

ü  Langkah-langkah persiapannya adalah sebagai berikut.
a.       Langkah Persiapan
Ø  Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
a)     Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
b)     Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c)     Menetapkan masalah yang akan dibahas.
d)    Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.

b.      Pelaksanaan Diskusi
Ø  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:
a)     Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
b)     Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c)     Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d)    Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e)     Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
Ø  Menutup Diskusi
a)     Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal sebagai berikut:
v  Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
v  Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

C.    Kelebihan Diskusi
Adapun beberapa kelebihan dari diskusi diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.      Mendidik peserta didik untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
2.      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
3.      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati pembaharuan suatu problem bersama-sama.
4.      Melatih peserta didik untuk berdiskusi di bawah asuhan guru.
5.      Merangsang peserta didik untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
6.      Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil.
7.      Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi.
8.      Menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
9.      Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.

D.    Kelemahan Diskusi
Adapun beberapa kelemahan dari diskusi yaitu sebagai berikut:
1.      Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
2.      Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
3.      Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
4.      Biasanya tidak semua peserta didik berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
5.      Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh peserta didik yang berani dan telah biasa berbicara. Peserta didik yang merasa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan diskusi ini untuk berbicara.
6.      Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antar kelompok atau menganggap kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.

E.     Alasan Memilih Metode Diskusi
Alasan memilih metode ini yaitu karena metode ini dirasa cocok untuk pembelajaran sejarah. Karena dengan menggunakan metode diskusi, peserta didik dapat menjadi lebih mudah dalam mempelajari materi sejarah yang telah diajarkan oleh pendidik, karena mereka dapat mengasah pengetahuannya melalui forum diskusi. Peserta didik dapat saling tukar fikiran mengenai materi yag akan dibahas dalam diskusi tersebut.
Dengan menggunakan metode ini, pendidik dapat mengetahui mana peserta didik yang aktif atau tidak aktif terlibat dalam mengajukan pendapatnya untuk memecahkan suatu permasalahan. Dari metode tersebut, juga dapat melatih tata bahasa yang digunakan oleh peserta didik untuk mengeluarkan atau mengemukakan pendapatnya.
Selain itu, alasan mengapa saya memilih metode diskusi ini karena dengan melakukan sebuah metode dikusi, maka pendidik dapat melatih peserta didik yang susah untuk berkomunikasi dengan baik, sehingga dengan adanya metode diskusi maka peserta didik dapat meningkatkan komunikasi peserta didik dengan lingkungan sosial.
DAFAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http:// ww.KelebihandanKekuranganMetodePembelajaranDiskusi.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar