Penerapan
Metode Diskusi dalam Pembelajaran
Sejarah
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Oleh :
Yulia
Kusmawati (120210302018)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH1
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
PEMBAHASAN
A.
Hakekat
Diskusi
Diskusi adalah
metode pendidikan yang sangat praktis untuk mendapatkan pengetahuan dan
meningkatkan kreatifitas. Disamping itu diskusi merupakan alat untuk menyamakan
persepsi atau cara pandang. Metode diskusi merupakan metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari
metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan
(Killen, 1998). Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa
keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan
itu biasanya timbul dari berbagai asums, diantaranya yaitu sebagai berikut:
(1) diskusi
merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar peserta
didik muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan;
(2) diskusi
biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di
dalam kelas sangatterbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat
menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan
oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam
itu bisa dihindari.
Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada
perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu
ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi materi pelajaran
sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga pendidik tinggal menyampaikannya,
maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir
sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada peserta didik, matari
pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh peserta didik sendiri, karena
tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih
penting adalah proses belajar.
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kedua jenis diskusi tersebut diantaranya yaitu
sebagai berikut:
a)
Pertama, diskusi kelompok. Diskusi
ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan
oleh pendidik dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Pengatur jalannya
diskusi adalah pendidik.
b)
Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada
diskusi ini peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari pedidik
menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah
yang disampaikan pendidik. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap
kelompok.
Muhibbin
Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang
sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini
lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi
bersama ( socialized recitation ). Metode diskusi diaplikasikan dalam proses
belajar mengajar untuk :
- Mendorong siswa berpikir kritis.
- Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
- Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
- Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
ü Manfaat
Diskusi
1.
Metode diskusi adalah cara
penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah.
2.
Metode diskusi merupakan salah satu
solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai
dalam kehidupan bermasyarakat karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak
memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama
kelompok secara musyawarah dan demokratis.
B. Langkah-langkah metode diskusi
ü
Langkah-langkah metode diskusi
adalah sebagai berikut:
1.
Guru mengemukakan masalah yang akan
didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya, Dapat pula pokok masalah
yang akan didiskusikan ditentukan bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik.
2.
Dengan pimpinan dari pendidik,
peserta didik membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3.
Peserta didik berdiskusi dalam
kelompok, sedangkan pendidik menjaga ketertiban dan dapat memberikan dorongan
dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi aktif
dan agardiskusi berjalan lancar.
4.
Kemudian tiap kelompok melaporkan
hasil diskusinya.
5.
Akhirnya peserta didik mencatat
hasil diskusi, dan pendidik mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap
kelompok.
ü
Langkah-langkah
persiapannya adalah sebagai berikut.
a.
Langkah
Persiapan
Ø
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam persiapan diskusi di antaranya:
a)
Merumuskan tujuan yang ingin
dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
b)
Menentukan jenis diskusi yang dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c)
Menetapkan masalah yang akan
dibahas.
d)
Mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan
segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan
tim perumus, manakala diperlukan.
b. Pelaksanaan Diskusi
Ø
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan diskusi adalah:
a)
Memeriksa segala persiapan yang
dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
b)
Memberikan pengarahan sebelum
dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta
aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c)
Melaksanakan diskusi sesuai dengan
aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah
memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d)
Memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e)
Mengendalikan pembicaraan kepada
pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa
pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
Ø
Menutup
Diskusi
a)
Akhir dari proses pembelajaran
dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal sebagai berikut:
v
Membuat pokok-pokok pembahasan
sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
v
Me-review jalannya
diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
C. Kelebihan Diskusi
Adapun beberapa kelebihan dari diskusi diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Mendidik peserta didik untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
2. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh
penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati pembaharuan suatu
problem bersama-sama.
5. Merangsang peserta didik untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri,
menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
6. Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan,
atau keputusan yang akan atau telah diambil.
7. Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi.
8. Menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
9. Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
D. Kelemahan Diskusi
Adapun
beberapa kelemahan dari diskusi yaitu sebagai berikut:
1. Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang
bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
2. Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
3. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
4. Biasanya tidak semua peserta didik berani menyatakan pendapat sehingga
waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
5. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh peserta didik yang berani
dan telah biasa berbicara. Peserta didik yang merasa pemalu dan pendiam tidak
akan menggunakan kesempatan diskusi ini untuk berbicara.
6. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antar kelompok atau menganggap
kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau
menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.
E. Alasan Memilih Metode Diskusi
Alasan
memilih metode ini yaitu karena metode ini dirasa cocok untuk pembelajaran
sejarah. Karena dengan menggunakan metode diskusi, peserta didik dapat menjadi
lebih mudah dalam mempelajari materi sejarah yang telah diajarkan oleh pendidik,
karena mereka dapat mengasah pengetahuannya melalui forum diskusi. Peserta
didik dapat saling tukar fikiran mengenai materi yag akan dibahas dalam diskusi
tersebut.
Dengan
menggunakan metode ini, pendidik dapat mengetahui mana peserta didik yang aktif
atau tidak aktif terlibat dalam mengajukan pendapatnya untuk memecahkan suatu
permasalahan. Dari metode tersebut, juga dapat melatih tata bahasa yang
digunakan oleh peserta didik untuk mengeluarkan atau mengemukakan pendapatnya.
Selain itu,
alasan mengapa saya memilih metode diskusi ini karena dengan melakukan sebuah
metode dikusi, maka pendidik dapat melatih peserta didik yang susah untuk
berkomunikasi dengan baik, sehingga dengan adanya metode diskusi maka peserta
didik dapat meningkatkan komunikasi peserta didik dengan lingkungan sosial.
DAFAR
PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.PENGERTIANDISKUSIDANMACAMMACAMDISKUSI.htm
http://
ww.KelebihandanKekuranganMetodePembelajaranDiskusi.htm
Penerapan
Metode Diskusi dalam Pembelajaran
Sejarah
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Oleh :
Yulia
Kusmawati (120210302018)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH1
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
PEMBAHASAN
A.
Hakekat
Diskusi
Diskusi adalah
metode pendidikan yang sangat praktis untuk mendapatkan pengetahuan dan
meningkatkan kreatifitas. Disamping itu diskusi merupakan alat untuk menyamakan
persepsi atau cara pandang. Metode diskusi merupakan metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama dari
metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan
(Killen, 1998). Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa
keberatan untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan
itu biasanya timbul dari berbagai asums, diantaranya yaitu sebagai berikut:
(1) diskusi
merupakan metode yang sulit diprediksi hasilnya oleh karena interaksi antar peserta
didik muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah diskusi sulit ditentukan;
(2) diskusi
biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, padahal waktu pembelajaran di
dalam kelas sangatterbatas, sehingga keterbatasan itu tidak mungkin dapat
menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan
oleh guru. Sebab, dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam
itu bisa dihindari.
Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran, ada
perbedaan yang sangat prinsip dibandingkan dengan metode sebelumnya, yaitu
ceramah dan demonstrasi. Kalau metode ceramah dan demonstrasi materi pelajaran
sudah diorganisir sedemikian rupa sehingga pendidik tinggal menyampaikannya,
maka pada metode ini bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir
sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada peserta didik, matari
pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh peserta didik sendiri, karena
tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih
penting adalah proses belajar.
Secara umum ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan
dalam proses pembelajaran. Kedua jenis diskusi tersebut diantaranya yaitu
sebagai berikut:
a)
Pertama, diskusi kelompok. Diskusi
ini dinamakan juga diskusi kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan
oleh pendidik dipecahkan oleh kelas secara keseluruhan. Pengatur jalannya
diskusi adalah pendidik.
b)
Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada
diskusi ini peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan diskusi ini dimulai dari pedidik
menyajikan masalah dengan beberapa submasalah. Setiap kelompok memecahkan submasalah
yang disampaikan pendidik. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap
kelompok.
Muhibbin
Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang
sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini
lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi
bersama ( socialized recitation ). Metode diskusi diaplikasikan dalam proses
belajar mengajar untuk :
- Mendorong siswa berpikir kritis.
- Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
- Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
- Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
ü Manfaat
Diskusi
1.
Metode diskusi adalah cara
penyampaian bahan pelajaran dimana pendidik memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai
alternatif pemecahan masalah.
2.
Metode diskusi merupakan salah satu
solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai
dalam kehidupan bermasyarakat karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak
memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama
kelompok secara musyawarah dan demokratis.
B. Langkah-langkah metode diskusi
ü
Langkah-langkah metode diskusi
adalah sebagai berikut:
1.
Guru mengemukakan masalah yang akan
didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya, Dapat pula pokok masalah
yang akan didiskusikan ditentukan bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik.
2.
Dengan pimpinan dari pendidik,
peserta didik membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi.
3.
Peserta didik berdiskusi dalam
kelompok, sedangkan pendidik menjaga ketertiban dan dapat memberikan dorongan
dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok dapat berpartisipasi aktif
dan agardiskusi berjalan lancar.
4.
Kemudian tiap kelompok melaporkan
hasil diskusinya.
5.
Akhirnya peserta didik mencatat
hasil diskusi, dan pendidik mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap
kelompok.
ü
Langkah-langkah
persiapannya adalah sebagai berikut.
a.
Langkah
Persiapan
Ø
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam persiapan diskusi di antaranya:
a)
Merumuskan tujuan yang ingin
dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
b)
Menentukan jenis diskusi yang dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c)
Menetapkan masalah yang akan
dibahas.
d)
Mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan
segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan
tim perumus, manakala diperlukan.
b. Pelaksanaan Diskusi
Ø
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan diskusi adalah:
a)
Memeriksa segala persiapan yang
dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.
b)
Memberikan pengarahan sebelum
dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta
aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
c)
Melaksanakan diskusi sesuai dengan
aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah
memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak
tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.
d)
Memberikan kesempatan yang sama
kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
e)
Mengendalikan pembicaraan kepada
pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa
pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
Ø
Menutup
Diskusi
a)
Akhir dari proses pembelajaran
dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan hal-hal sebagai berikut:
v
Membuat pokok-pokok pembahasan
sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
v
Me-review jalannya
diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk
perbaikan selanjutnya.
C. Kelebihan Diskusi
Adapun beberapa kelebihan dari diskusi diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Mendidik peserta didik untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
2. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh
penjelasan-penjelasan dari berbagai sumber data.
3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati pembaharuan suatu
problem bersama-sama.
5. Merangsang peserta didik untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri,
menyetujui atau menentang pendapat teman-temannya.
6. Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan,
atau keputusan yang akan atau telah diambil.
7. Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi.
8. Menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
9. Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
D. Kelemahan Diskusi
Adapun
beberapa kelemahan dari diskusi yaitu sebagai berikut:
1. Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang
bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
2. Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
3. Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
4. Biasanya tidak semua peserta didik berani menyatakan pendapat sehingga
waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
5. Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh peserta didik yang berani
dan telah biasa berbicara. Peserta didik yang merasa pemalu dan pendiam tidak
akan menggunakan kesempatan diskusi ini untuk berbicara.
6. Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antar kelompok atau menganggap
kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau
menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.
E. Alasan Memilih Metode Diskusi
Alasan
memilih metode ini yaitu karena metode ini dirasa cocok untuk pembelajaran
sejarah. Karena dengan menggunakan metode diskusi, peserta didik dapat menjadi
lebih mudah dalam mempelajari materi sejarah yang telah diajarkan oleh pendidik,
karena mereka dapat mengasah pengetahuannya melalui forum diskusi. Peserta
didik dapat saling tukar fikiran mengenai materi yag akan dibahas dalam diskusi
tersebut.
Dengan
menggunakan metode ini, pendidik dapat mengetahui mana peserta didik yang aktif
atau tidak aktif terlibat dalam mengajukan pendapatnya untuk memecahkan suatu
permasalahan. Dari metode tersebut, juga dapat melatih tata bahasa yang
digunakan oleh peserta didik untuk mengeluarkan atau mengemukakan pendapatnya.
Selain itu,
alasan mengapa saya memilih metode diskusi ini karena dengan melakukan sebuah
metode dikusi, maka pendidik dapat melatih peserta didik yang susah untuk
berkomunikasi dengan baik, sehingga dengan adanya metode diskusi maka peserta
didik dapat meningkatkan komunikasi peserta didik dengan lingkungan sosial.
DAFAR
PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.PENGERTIANDISKUSIDANMACAMMACAMDISKUSI.htm
http://
ww.KelebihandanKekuranganMetodePembelajaranDiskusi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar